Nama
Kelompok 2 :
1. Dian
Retno Adya Pangestika (11215849)
2. I
Made Kresna Juniawan (13215197)
3. Iis
Santika Santung (13215240)
4. Ria
Sasmita (15215876)
Kelas
4EA23
Mata
Kuliah : Manajemen Pemasaran Global
Judul
Jurnal : “Daur Hidup Produk Dan Alih
Teknologi Dekonstruksi Industri Nasional”
Peneliti
: Anton Agus Setyawan, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Tahun
: 2000
Analisis
:
Jurnal
”Daur Hidup Produk dan Alih Teknologi Dekonstruksi Industri Nasional” sesuai dengan makalah yang kelompok kami buat
berdasarkan SAP yang ada tentang beberapa konsep kunci, tahap-tahap
pengembangan korporasi transnasional dan topologi dinamis. Hasil yang kelompok
kami dapat dari menganalisis jurnal tersebut berdasarkan materi beberapa konsep
kunci dengan sub pokok bahasan daur hidup produk/daur hidup pasar:
1.
Tahap
introduction atau perkenalan, di mana suatu produk pertama kali masuk pasar,
ketepatan teknologi, yang direpresentasikan dari diterimanya produk tersebut
oleh konsumen, akan sangat menentukan "nasib" produk itu pada tahapan
berikutnya.
2.
Kemudian pada
saat produk tersebut berada pada tahap maturity / kedewasaan, untuk menjaga
agar tidak segera mencapai tahap decline, dibutuhkan inovasi teknologi untuk
memperpanjang tahap maturity. Ada dua kemungkinan yang terjadi sebagai ekses
inovasi teknologi dalam tahap ini. Pertama, terjadi proses diferensiasi produk
yaitu penambahan atribut-atribut produk untuk memperpanjang siklus hidup
produk. Kedua, diversifikasi produk, di mana proses inovasi teknologi ini pada
akhimya melahirkan produk baru yang juga menimbulkan siklus hidup produk yang
berbeda.
3.
Pada saat ini,
Indonesia hanya menjadi obyek dari teknologi negara maju dalam penyebaran
produk-produk global. Oleh karena itu, harapan kita adalah agar proses alih
teknologi dari negara maju kepada negara berkembang segera teriadi. Namun,
kenyataannya teknologi kunci yang berhubungan dengan produksi dan pemasaran,
terkonsentrasi dan dilindungi oleh negara-negara maju tertentu setidak-tidaknya
pada awalnya (A. Isaak, 1995). Kondisi ini berlawanan dengan kecurangan
negara-negara maju yang mencuri patern produk-produk tertentu negara
berkembang.
Kesimpulan
:
Perkembangan
produk global saat ini justru menambah asimetri perdagangan internasional,
karena kesenjangan perkembangan teknologi negara maju-berkembang demikian
lebar. Alih teknologi yang diharapkan negara-negara berkembang ternyata tidak
pernah ada dan jika proses tersebut terjadi biasanya pada saat produk berada
dalam tahap maturity atau teknologinya
mendekati keuasangan.
Sebagai
salah satu negara berkembang dengan potensi ekonomi kuat, Indonesia harus
melakukan langkah-langkah nyata dalam mengurangi kesenjangan teknologi dan
membuat dasar yang kuat bagi tumbuhnya perekonomian berbasis pengetahuan dan
teknologi. Beberapa poin yang harus segera dilaksanakan pemerintah dan para
pelaku ekonomi nasional adalah:
1. Mempertahankan
Local Knowledge untuk membendung efek
negatif dari Foreign Direct Investment.
2. Melakukan
dekonstruksi industri dengan berkonsentrasi pada industri yang memberikan nilai
tambah tertinggi.
3. Mengejar
ketertinggalan teknologi dengan memperkuat modal intelektual.
4. Mengembangkan
paradigma Rich Land And Big People dalam rangka memperluas akses terhadap
teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar