Senin, 26 November 2018

Analisis Jurnal Manajemen Pemasaran Global



Nama Kelompok 2 :
1.      Dian Retno Adya Pangestika       (11215849)
2.      I Made Kresna Juniawan              (13215197)
3.      Iis Santika Santung                       (13215240)
4.      Ria Sasmita                                   (15215876)
Kelas 4EA23
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Global

Judul Jurnal     : “Daur Hidup Produk Dan Alih Teknologi Dekonstruksi Industri Nasional”
Peneliti            :   Anton Agus Setyawan, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
                            Surakarta
Tahun              :   2000

Analisis :
Jurnal ”Daur Hidup Produk dan Alih Teknologi Dekonstruksi Industri Nasional”  sesuai dengan makalah yang kelompok kami buat berdasarkan SAP yang ada tentang beberapa konsep kunci, tahap-tahap pengembangan korporasi transnasional dan topologi dinamis. Hasil yang kelompok kami dapat dari menganalisis jurnal tersebut berdasarkan materi beberapa konsep kunci dengan sub pokok bahasan daur hidup produk/daur hidup pasar:
1.      Tahap introduction atau perkenalan, di mana suatu produk pertama kali masuk pasar, ketepatan teknologi, yang direpresentasikan dari diterimanya produk tersebut oleh konsumen, akan sangat menentukan "nasib" produk itu pada tahapan berikutnya.
2.      Kemudian pada saat produk tersebut berada pada tahap maturity / kedewasaan, untuk menjaga agar tidak segera mencapai tahap decline, dibutuhkan inovasi teknologi untuk memperpanjang tahap maturity. Ada dua kemungkinan yang terjadi sebagai ekses inovasi teknologi dalam tahap ini. Pertama, terjadi proses diferensiasi produk yaitu penambahan atribut-atribut produk untuk memperpanjang siklus hidup produk. Kedua, diversifikasi produk, di mana proses inovasi teknologi ini pada akhimya melahirkan produk baru yang juga menimbulkan siklus hidup produk yang berbeda.
3.      Pada saat ini, Indonesia hanya menjadi obyek dari teknologi negara maju dalam penyebaran produk-produk global. Oleh karena itu, harapan kita adalah agar proses alih teknologi dari negara maju kepada negara berkembang segera teriadi. Namun, kenyataannya teknologi kunci yang berhubungan dengan produksi dan pemasaran, terkonsentrasi dan dilindungi oleh negara-negara maju tertentu setidak-tidaknya pada awalnya (A. Isaak, 1995). Kondisi ini berlawanan dengan kecurangan negara-negara maju yang mencuri patern produk-produk tertentu negara berkembang.

Kesimpulan :
Perkembangan produk global saat ini justru menambah asimetri perdagangan internasional, karena kesenjangan perkembangan teknologi negara maju-berkembang demikian lebar. Alih teknologi yang diharapkan negara-negara berkembang ternyata tidak pernah ada dan jika proses tersebut terjadi biasanya pada saat produk berada dalam tahap maturity atau teknologinya mendekati keuasangan.
Sebagai salah satu negara berkembang dengan potensi ekonomi kuat, Indonesia harus melakukan langkah-langkah nyata dalam mengurangi kesenjangan teknologi dan membuat dasar yang kuat bagi tumbuhnya perekonomian berbasis pengetahuan dan teknologi. Beberapa poin yang harus segera dilaksanakan pemerintah dan para pelaku ekonomi nasional adalah:
1.      Mempertahankan Local Knowledge untuk membendung efek negatif dari Foreign Direct Investment.
2.      Melakukan dekonstruksi industri dengan berkonsentrasi pada industri yang memberikan nilai tambah tertinggi.
3.      Mengejar ketertinggalan teknologi dengan memperkuat modal intelektual.
4.      Mengembangkan paradigma Rich Land And Big People dalam rangka memperluas akses terhadap teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar